Dalam beberapa tahun terakhir, tren gaya hidup sehat dan minuman herbal alami kembali naik daun. Berbagai ramuan tradisional mulai digemari, termasuk rebusan jahe dan sereh yang dipercaya memiliki beragam manfaat, mulai dari meredakan perut kembung hingga membantu menurunkan berat badan.
Salah satu klaim yang paling sering terdengar adalah kemampuan rebusan ini untuk meluruhkan lemak tubuh, bahkan setelah konsumsi makanan tinggi kalori. Tapi, apakah benar ramuan ini bisa “membakar” lemak hanya dengan diminum secara rutin? Atau ini hanya bagian dari mitos yang belum terbukti secara medis?
Artikel ini akan membahas secara komprehensif, mulai dari kandungan aktif, penelitian ilmiah, sampai cara aman mengonsumsinya, untuk menjawab pertanyaan besar: Benarkah rebusan jahe dan sereh bisa melunturkan lemak?
1. Mengenal Kandungan Jahe dan Sereh
Jahe (Zingiber officinale)
Jahe merupakan tanaman rimpang yang dikenal luas di seluruh dunia, baik sebagai rempah maupun obat herbal. Beberapa kandungan utama dalam jahe:
Gingerol: Senyawa aktif utama dengan sifat anti-inflamasi dan antioksidan.
Shogaol dan Zingerone: Muncul saat jahe dipanaskan, dikenal membantu mempercepat metabolisme.
Efek termogenik: Jahe dapat sedikit meningkatkan suhu tubuh dan mendukung pembakaran kalori.
Sereh (Cymbopogon citratus)
Sereh atau serai adalah tanaman yang biasa digunakan dalam masakan dan pengobatan tradisional. Komponen aktifnya meliputi:
Citral: Memberi aroma khas dan memiliki sifat antimikroba.
Flavonoid dan polifenol: Antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas.
Efek diuretik ringan: Meningkatkan pengeluaran cairan tubuh, sehingga sering dianggap membantu “detoks”.
2. Asal Mula Klaim “Peluntur Lemak”
Mitos bahwa rebusan jahe dan sereh bisa melunturkan lemak kemungkinan besar berasal dari:
Efek hangat dan berkeringat setelah konsumsi, yang memberi kesan “lemak terbakar”
Peningkatan frekuensi buang air kecil yang dianggap sebagai proses detoks
Rasa pedas ringan dan aroma herbal yang dikaitkan dengan pencernaan lebih lancar
Namun, penting dicatat: lemak tubuh tidak bisa hilang hanya karena buang air kecil lebih banyak atau karena sensasi hangat semata. Proses pemecahan lemak melibatkan metabolisme kompleks yang dipengaruhi pola makan, aktivitas fisik, dan hormon tubuh.
3. Apa Kata Ilmu Pengetahuan?
Berikut adalah hasil temuan ilmiah tentang jahe dan sereh terkait pengelolaan berat badan:
Studi tentang Jahe:
Sebuah riset dalam Metabolism: Clinical and Experimental (2012) menunjukkan konsumsi jahe bisa meningkatkan efek kenyang dan sedikit meningkatkan pembakaran kalori.
Studi lain di Journal of the Science of Food and Agriculture (2018) menemukan bahwa ekstrak jahe dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida pada hewan laboratorium.
Studi tentang Sereh:
Penelitian di Food Chemistry (2010) menemukan bahwa ekstrak sereh memiliki aktivitas antioksidan tinggi dan dapat membantu menurunkan peradangan.
Namun, tidak ada studi yang membuktikan secara langsung bahwa sereh membakar atau meluruhkan lemak tubuh.
Kesimpulan Ilmiah Sementara:
Rebusan jahe dan sereh dapat mendukung proses metabolisme dan kesehatan pencernaan, tetapi tidak secara langsung melunturkan lemak tubuh seperti membilas noda dengan air.
4. Pengaruh terhadap Metabolisme Tubuh
Metabolisme adalah proses tubuh dalam mengubah makanan menjadi energi. Ramuan seperti jahe dan sereh dapat membantu secara tidak langsung dengan:
Menstimulasi sistem pencernaan
Mengurangi peradangan internal, yang sering memperlambat metabolisme
Meningkatkan sensitivitas insulin, membantu pengaturan gula darah
Memicu thermogenesis, yaitu pembakaran kalori dalam bentuk panas tubuh
Namun semua efek ini terjadi secara bertahap dan memerlukan konsistensi, serta tidak akan efektif tanpa didampingi pola hidup sehat.
5. Cara Konsumsi yang Dianjurkan
Jika Anda tertarik mengonsumsi rebusan ini, berikut panduan yang bisa diikuti:
Resep Rebusan Jahe dan Sereh
Bahan:
2 batang sereh, digeprek
1 ruas jahe segar (3-5 cm), iris tipis atau geprek
500 ml air
Cara membuat:
Rebus semua bahan selama 10–15 menit hingga aroma keluar.
Sajikan hangat, bisa ditambah perasan jeruk nipis atau madu alami (jangan berlebihan).
Minum maksimal 1–2 kali sehari.
Tips:
Hindari menambahkan gula berlebihan agar tidak kontraproduktif.
Jangan mengandalkan minuman ini sebagai pengganti makanan atau olahraga.
6. Siapa yang Harus Berhati-hati?
Meskipun umumnya aman, rebusan jahe dan sereh tidak cocok untuk semua orang. Kelompok yang perlu waspada antara lain:
Penderita maag: Jahe bisa memicu iritasi lambung bila dikonsumsi saat perut kosong.
Ibu hamil atau menyusui: Perlu konsultasi ke dokter terlebih dahulu.
Penderita gangguan ginjal atau jantung: Efek diuretik sereh bisa berdampak pada keseimbangan elektrolit.
Pengguna obat pengencer darah atau antihipertensi: Jahe dapat memperkuat efek obat tersebut.
7. Perbandingan Minuman Herbal vs. Pola Hidup
Minuman herbal seperti rebusan jahe dan sereh bisa menjadi pelengkap gaya hidup sehat, bukan pengganti. Berikut perbandingan sederhananya:
Aspek | Minuman Herbal | Gaya Hidup Sehat |
---|---|---|
Efek terhadap lemak | Tidak langsung | Langsung (via defisit kalori) |
Perubahan jangka panjang | Minimal | Signifikan |
Risiko efek samping | Ada (jika berlebihan) | Relatif aman |
Pengaruh metabolisme | Pendukung | Penggerak utama |
8. Mengapa Mitos Ini Terus Berkembang?
Ada beberapa alasan kenapa klaim seperti ini masih dipercaya banyak orang:
Efek psikologis: Rasa hangat atau berkeringat dianggap sebagai tanda “pembakaran lemak”.
Pengalaman pribadi yang bias: Berat badan turun karena faktor lain, tapi dikaitkan dengan minuman herbal.
Kurangnya edukasi gizi: Banyak orang mengandalkan solusi cepat tanpa memahami mekanisme tubuh.
Promosi berlebihan oleh influencer atau penjual produk herbal tanpa basis medis.
9. Apa yang Bisa Anda Lakukan untuk Bakar Lemak Secara Nyata?
Rebusan jahe dan sereh bisa tetap menjadi bagian dari rutinitas harian Anda, asalkan disertai strategi berikut:
Perbaiki pola makan: Kurangi makanan tinggi gula dan lemak jenuh.
Tingkatkan aktivitas fisik: Olahraga 3–5 kali seminggu jauh lebih efektif untuk pembakaran lemak.
Tidur cukup dan kelola stres: Dua hal ini sering diabaikan tapi sangat memengaruhi hormon pembakar lemak seperti kortisol dan insulin.
Pantau asupan cairan: Air putih tetap yang terbaik untuk hidrasi dan metabolisme.
Kesimpulan
Rebusan jahe dan sereh memang memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh, terutama dalam mendukung sistem metabolisme dan pencernaan. Namun, menyebutnya sebagai “peluntur lemak” secara langsung adalah klaim yang terlalu disederhanakan dan tidak didukung oleh bukti ilmiah kuat.
Jangan terpaku pada solusi instan. Untuk hasil yang nyata dan berkelanjutan, tetap utamakan pola hidup aktif, konsumsi makanan bergizi, dan hidrasi yang cukup. Minuman herbal seperti jahe dan sereh tetap bisa Anda nikmati, bukan sebagai jalan pintas, tapi sebagai bagian dari strategi sehat yang menyeluruh.