JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono dan Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, membahas penguatan kemitraan strategis dalam pertemuan di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (11/2). Momentum ini bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara.
Menlu Sugiono menyambut baik peningkatan interaksi tingkat tinggi antara Indonesia dan Prancis, termasuk rencana kunjungan pejabat tinggi kedua negara. “Diharapkan kunjungan ini dapat semakin mempererat kerja sama di berbagai sektor, seperti pertahanan, perdagangan, investasi, transisi energi, dan ekonomi digital,” ujarnya, Rabu (12/3/2025).
Selain itu, Sugiono mendorong perluasan kerja sama antarbisnis guna membuka peluang investasi baru, terutama dalam hilirisasi mineral, pengembangan infrastruktur hijau, serta penguatan industri pangan. Inisiatif ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Saat ini, Prancis tercatat sebagai investor terbesar keempat dari Eropa di Indonesia.
Tak hanya di bidang ekonomi, keduanya juga menyoroti pentingnya kerja sama multilateral dalam menghadapi tantangan global, termasuk ketahanan pangan, stabilitas geopolitik, serta tata kelola maritim dan kelautan yang berkelanjutan. Kedua negara pun sepakat mempercepat finalisasi kerja sama konkret di sektor pertanian, perhubungan, manajemen bencana, serta pendidikan dan pelatihan diplomatik.
Dalam kesempatan tersebut, Indonesia dan Prancis juga menegaskan komitmen mereka untuk membangun kerja sama yang lebih adaptif terhadap tantangan dan peluang masa depan.
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada Mei 2025. Kabar ini sebelumnya disampaikan Macron kepada Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, di sela-sela AI Action Summit di Paris, Februari lalu. Jika terlaksana, kunjungan ini akan menjadi kunjungan kenegaraan pertama pemimpin Prancis ke Indonesia sejak 2011.